Gerhana Adalah Bukti Telak Bumi Tidak Datar

Sebenarnya banyak sekali fakta alam yg membuktikan dengan telak bahwa bumi itu tidak datar seperti klaim kosong kaum bumi datar. Itu sebabnya saya selalu katakan membuktikan bumi datar salah itu sama mudahnya dengan membuktikan bumi bulat itu benar. Kita hanya perlu berpikir, belajar, dan mengamati fenomena alam. Namun kali ini kita akan membahas salah satu fakta alam yg mustahil bisa terjadi dan dijelaskan jika bumi itu datar, yaitu gerhana (baik gerhana matahari maupun gerhana bulan).

Mari kita bahas beberapa hal yg membuat gerhana mustahil terjadi di bumi datar… 

1. Gerhana di lintang tinggi.

Dengan model bumi datar yg umum diakui oleh kaum bumi datar yaitu matahari dan bulan berputar di atas bumi di garis khatulistiwa (lintang 0º) maka gerhana di bumi datar hanya bisa terjadi di sekitar khatulistiwa saja. Gerhana di bumi datar tidak mungkin terjadi di lintang yg lebih tinggi, baik lintang utara maupun lintang selatan. Ini konsekuensi yg begitu gamblang dari model bumi datar tersebut.

Pun jika kita gunakan model bumi datar yg katanya matahari bisa “bergeser” hingga lintang 23,5º (untuk menjelaskan terjadinya musim di bumi) maka gerhana di bumi datar hanya bisa terjadi di lintang 0º hingga 23,5º saja, tidak bisa lebih dari itu. Padahal fakta catatan pengamatan gerhana selama ratusan tahun terakhir ini menunjukkan gerhana bisa terjadi di lintang tinggi bahkan hingga mendekati kutub (utara atau selatan). Dan fakta gerhana di lintang tinggi hanya bisa dijelaskan jika bumi itu bulat.

sumber: https://www.timeanddate.com/eclipse/map/2021-december-4

2. Gerhana matahari cincin.

Di model bumi datar yg umum diakui kaum bumi datar, ukuran matahari dan bulan kurang lebih sama, yaitu sekitar 50 km (diameter). Ketinggian keduanya di atas bumi datar juga tidak jauh berbeda, yaitu sekitar 5000 km (dari permukaan laut). Tapi itu hanya salah satu model dari beberapa model bumi datar yg ada. Beberapa model bumi datar yg lain mengklaim ukuran matahari dan bulan yg berbeda, demikian juga ketinggiannya. Namun model bumi datar umumnya mengklaim matahari dan bulan punya ukuran dan ketinggian yg hampir sama.

Dengan ukuran dan ketinggian yg hampir sama maka peristiwa gerhana matahari cincin adalah hal yg mustahil terjadi di bumi datar. Ini sebabnya mengapa kaum bumi datar menolak mengakui gerhana matahari terjadi karena bulan menutupi matahari. Walaupun generasi awal kaum bumi datar masa kini sempat mengakui itu karena saat gerhana matahari total tampak bulan yg menutupi matahari (akibat efek terangnya bumi atau earthshine), generasi selanjutnya menolak bulan dan menggunakan alasan benda selestial yg misterius.

sumber: https://www.travelandleisure.com/trip-ideas/space-astronomy/how-to-see-solstice-ring-of-fire-eclipse-sun

3. Benda selestial yg tak pernah ada.

Kaum bumi datar mengklaim gerhana terjadi karena matahari atau bulan tertutup oleh benda selestial yg hingga kini tidak jelas bentuknya, ukurannya, juga lokasinya. Padahal gerhana sudah bisa diamati sejak manusia hadir di bumi. Lalu selama itu apa yg sudah dilakukan kaum bumi datar untuk membuktikan keberadaan benda selestial misterius itu? Tidak ada. Benda selestial hanyalah kambing hitam atas ketidak-mampuan bani datar menjelaskan gerhana di bumi datar. Fungsinya sama saja dengan elit global yg tidak pernah ada tapi dipaksa harus ada untuk dalih pembenaran bumi datar.

Benda selestial juga tidak bisa menjelaskan bagaimana gerhana bisa ada beberapa jenis. Ada gerhana sebagian, ada gerhana total, dan ada gerhana cincin. Bagaimana benda selestial bisa menghasilkan berbagai jenis gerhana tersebut? Apakah benda selestial berubah bentuk? Apakah benda selestial itu hanya satu atau banyak? Kemana pergerakan benda selestial ketika sudah tidak menutupi matahari atau bulan? Apakah mendadak hilang begitu saja? Semuanya serba misterius dan penjelasannya pun tidak masuk akal dan tentu saja tanpa bukti ilmiah satu pun.

Yg dituduh sebagai benda selestial ternyata hanyalah pantulan lensa kamera (lens flare).

4. Gerhana bulan dan matahari berbeda.

Gerhana matahari hanya bisa diamati dari lokasi tertentu di bumi saat siang hari, sementara gerhana bulan bisa diamati dari semua lokasi di bumi yg mengalami malam dan bisa melihat bulan. Gerhana matahari hanya berlangsung selama beberapa menit saja, sedangkan gerhana bulan bisa berlangsung hingga beberapa jam. Semua fakta ini jelas mustahil dijelaskan di model bumi datar dengan ukuran dan ketinggian bulan dan matahari yg hampir sama.

Semua fakta gerhana di atas hanya bisa terjadi jika bumi bulat, matahari besar dan jauh, bulan kecil dan dekat, bumi berotasi, bumi berevolusi terhadap matahari, bulan berevolusi terhadap bumi (juga matahari sekaligus), atau pendeknya sesuai dengan model bumi bulat oleh sains yg berdasarkan riset ilmiah ilmuwan sedunia sejak ratusan tahun yg silam. Jika anda ingin tau rinciannya, silakan pahami lagi pelajaran Fisika di sekolah (yg membahas gerhana). Atau jika ingin lebih rinci, lengkap dengan perhitungan dan pembuktiannya, silakan saja kuliah di jurusan Astronomi.

sumber: https://www.space.com/total-solar-eclipse-2019-earthshine-photo.html

Semua fakta dan fenomena gerhana dengan mudah membuktikan bumi itu bulat, bukan datar. Tentu semua itu hanya bisa kita lakukan jika kita masih mau berpikir dengan baik dan benar serta mengakui fakta yg sudah dibuktikan oleh ilmuwan sedunia. Namun jika otak kita sudah dicuci oleh waham bumi datar yg merusak nalar dan nurani yg sehat, maka kecil kemungkinan kita bisa menerima itu semua.

Salam akal sehat! 😊